TEMPO.CO, Jakarta - Senyum khas Ronaldinho memudar setelah lebih dari tiga pekan mendekam di tahanan Paraguay, kata sahabatnya, Nelson Cuevas, yang diizinkan mengunjunginya.
Legenda sepak bola Brasil itu dan saudara laki-lakinya, Roberto Assis, ditahan di penjara dekat Asuncion sejak 6 Maret 2020 karena menggunakan paspor palsu.
Otoritas setempat melarang pengunjung di fasilitas itu karena wabah corona, namun pengecualian dibuat untuk mantan pemain internasional Paraguay Nelson Cuevas, yang merupakan teman dekat Ronaldinho.
"Ronaldinho murung, dia tidak bahagia," kata Cuevas kepada surat kabar Globo, Senin, 30 Maret 2020. "Dia dikenal karena senyumnya, selera humornya, dan sikapnya yang riang. Namun senyumnya telah lenyap."
Cuevas, yang bermain 41 kali di tim nasional Paraguay, mengatakan "percakapan selama lima atau enam jam" dengan Ronaldinho membuatnya yakin bahwa peraih gelar Piala Dunia 2002 itu adalah korban dari sebuah rencana yang melibatkan "orang-orang jahat."
"Saudaranya kenal (mereka). Mereka memasukkan Ronaldinho ke dalam rencana ini. Dia tidak bersalah tetapi sekarang menghadapi dakwaan pidana karena menggunakan dokumen palsu."
Ronaldinho dan Assis terbang ke Paraguay pada 4 Maret untuk berpartisipasi dalam sebuah acara amal bagi anak-anak dan mempromosikan buku baru. Keduanya ditangkap pada hari yang sama setelah pihak otoritas mengetahui mereka memasuki negara itu dengan paspor palsu.
Namun Ronaldinho dan sang kakak membantah tuduhan tersebut, mengatakan mereka mendapat dokumen itu sebagai "hadiah" ketika tiba di bandara internasional Asuncion.
Hakim menolak permintaan tahanan rumah dari kakak beradik itu dan memerintahkan mereka untuk tetap di penjara sembari menunggu penyelidikan polisi, mengutip soal risiko penerbangan.
Ronaldinho gantung sepatu pada 2018 setelah melewati perjalanan karier bersama banyak klub, di antaranya Gremio, Paris Saint-Germain, Barcelona, AC Milan, dan Atletico Mineiro.
ANTARA | XINHUA